;

PDIP Unggul Dalam Pemilukada Surabaya


Prediksi pasangan Arif Afandi-Adies Kadir (Cacak) unggul diduga meleset. Suara pasangan ini menurut kalkulasi banyak tersedot ke golongan putih, pasangan yang diusung Partai Demokrat, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional ini kalah tipis dari pasangan Tri Rismaharini-Bambang DH yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Angka itu sesuai hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) maupun real count pengamat politik Unair Drs Hariadi MSi. Hasil quick count LSI dengan sampling 350 TPS menyebutkan, Risma-Bambang memperoleh 38,26 persen sedangkan Cacak hanya 35,48 persen.

Sedangkan golputnya, berdasarkan hitung cepat LSI bersama Jaringan Isu Publik (JIP), mencapai 58,69 persen.
Sementara tingkat kehadiran pemilih ke bilik suara hanya menyentuh angka 41,31 persen pada pencoblosan, 2 Juni 2010 kemarin.

Jumlah pemilih di Surabaya yang mencoblos 420.034 orang dari jumlah daftar pemilih 2.142.899. ‘’Golput sangat tinggi, mencapai 61 persen,’’ ujarnya. Namun, hitungan ini belum meliputi seluruh kecamatan di Surabaya.

Dari 420.034 pencoblos tersebut, suara sahnya 385.597 dan tidak sah 35,037 suara. Suara sah untuk Risma-Bambang 147.423. Suara sah untuk Cacak 133.800. Sedangkan sisanya masuk ke pasangan cawali lain, yakni Sutadi-Mazalan, Fandi Utomo-Yulius Bustami, dan Fitradjaya-Naen Soerjono.

Suara Cacak terbesar di kalangan menengah ke bawah sementara kalangan itu pada Pemilihan Walikota kemarin banyak yang tidak mencoblos sehingga suara Cacak hilang di sini. Sementara suara Risma-Bambang yang juga kurang dari yang diprediksikan selama ini murni dari PDIP yang merupakan pendukung kuat Bambang DH.

Golput Berjaya

Kemenangan suara Golput sudah diprediksi sejak awal. Bila Golput ini menang berarti akan mengurangi suara pasangan Cacak, karena sebagian besar suara Cacak berada di kalangan ini. Terutama keluarga dari kalangan menengah ke bawah.

Kondisi ini sangat menguntungkan pasangan Risma-Bambang yang selama ini menjaring suara dari kalangan menengah ke atas dan pemilih loyal dari PDIP. ’’Kalau kalangan menengah ke atas banyak yang memilih ditambah suara loyal dari PDIP.

Kepastian kemenangan Risma–Bambang ini, karena dalam Pilwali kali ini tidak sama dengan pada saat Pilgub Jatim yang juga bermasalah hingga digelar dua putaran. Di Pilgub Jatim, kata dia, masih ada kecurangan dalam pelaksanaannya. Tapi, kalau di Pilwali kecurangannya sangat kecil dan hanya ada kesalahan penerjemahan coblos tembus.Pilwali kali ini sudah sistematis jadi tingkat kecurangannya minim.

Selain itu masing-masing tim memiliki kontrol yang kuat, sehingga kesalahan sekecil apa pun bisa terlihat. Apalagi, masing-masing saksi mengadakan pengwasan yang ketat. Hampir setiap orang mempelototi satu sama lain, sehingga kalau mau melanggar sangat sulit.

Soal coblos tembus, bisa saja diprediksi akan mendongkrak suara Cacak tapi tidak menyentuh kemenangan Risma-Bambang, karena suara dalam coblos tembus bisa masuk ke pasangan Risma, Sutadi, Fandi Utomo dan Fitradjaja. Jadi kalau ada yang nantinya dianggap sah, tidak semuanya akan masuk ke pasangan Cacak, tapi juga bisa ke yang lainnya.

Partisipasi Memprihatinkan

Berdasarkan sampling random dengan metode acak yang dilaksanakan LSI terhadap 350 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari 4.898 TPS yang tersedia di Pilwali 2010 menyisihkan jumlah pemilih golput warga Surabaya masih tergolong tinggi. Kondisi ini menunjukkan tingkat partisipasi pemilih (Voter's Turn Out) di Surabaya Pilwali sangat memprihatinkan.

Kalau dihitung hingga pukul 15.00 wib, berdasar data sampling random yang masuk 99,14 dari 350 TPS, terlihat minat warga Surabaya untuk tidak menyalurkan hak suaranya di Pilwali masih relatif tinggi.

Hasil hitung cepat yang digalang LSI dan JIP tersebut, juga merilis perolehan suara masing-masing pasangan cawali/cawawali Surabaya. Dari 5 pasang calon yang berlaga, duet Tri Rismaharini-Bambang DH masih bertengger di puncak ‘klasemen’ dengan prosentase suara sebanyak 38,26 persen.

dari data LSI, Pasangan nomor urut 4 masih unggul 2,88 persen dari perolehan suara milik pasangan nomor urut 3 yang hanya memperoleh 35,38 persen suara. Selain itu, pasangan Risma-Bambang juga menguasai 5 zona, masing-masing zona 1 yakni 37,40 persen, zona 2 sebesar 34,23 persen, zona 3 sebesar 43,40 persen, zona 4 sebesar 41,11 persen dan zona 5 sebesar 36,05 persen.






0 komentar:

Posting Komentar